Percepatan Aksi dalam Respons Bencana: Inovasi Dapur Umum Bergerak FPRB Murtigading

Mengenal FPRB Murtigading

Forum Pengurangan Risiko Bencana di Kalurahan Murtigading atau FPRB Murtigading yang berlokasi di wilayah Kalurahan Murtigading, Kabupaten Bantul, DIY dengan jumlah penduduk sekitar 8.425 (Laki-laki 4.180 dan Perempuan: 4245 orang). Kalurahan Murtigading menjadikan kalurahan penyangga dari beberapa kalurahan di tepi Samudra Hindia apabila terjadi gempa dan tsunami. FPRB Murtigading dibentuk atas Keputusan Lurah Murtigading Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul Nomor 34 Tahun 2022. 

Gambar 1. Lokasi Kalurahan Murtigading

 

Inovasi dalam Pengurangan Risiko Bencana

Kabupaten Bantul merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai bencana, yaitu gempa bumi, tanah longsor, kebakaran gedung dan permukiman, angin kencang, tsunami, kebakaran hutan dan lahan, gelombang tinggi, abrasi, dan banjir. Menanggapi hal tersebut, masyarakat mengembangkan sebuah solusi inovatif, yaitu Dapur Umum Keliling Murtigading, sebuah dapur yang mudah diakses, inklusif dan bersifat mobile atau dapat bergerak. Dapur umum merupakan hal yang sudah harus ada dalam lokasi terjadi bencana. Dapur umum sangat penting dalam tanggap bencana, tetapi tidak semua dapur umum didesain agar mudah diakses, inklusif, dan mengutamakan kelompok lansia, disabilitas dan kelompok berisiko lainnya. Dapur Umum Bergerak Murtigading atau yang disingkat dengan DUGEM merupakan hasil karya sebuah inovasi yang dilahirkan atas dasar keresahan dari masalah tersebut. DUGEM telah berhasil dilakukan dalam merespons bencana kecelakaan laut di Bantul, perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia serta mendukung untuk keberlanjutan dapur umum khususnya dalam kondisi darurat atau ancaman bencana. 

 

Prioritas Kelompok Berisiko

Dalam menjalankan misi dapur umum bergerak, FPRB Murtigading telah memperluas jangkauan dengan memprioritaskan lansia, disabilitas, perempuan, anak-anak serta kelompok paling berisiko lainnya dalam memetakan perencanaan, survey, temuan, diskusi hingga pembuatan DUGEM. Hal paling menarik dari inovasi DUGEM ini ialah kerangka DUGEM yang dibuat, tidak hanya berdiskusi dengan ahli dari desain produk tetapi juga dengan kelompok berisiko. Hasilnya, DUGEM memastikan aksesibilitas, sehingga memungkinkan orang dengan kursi roda untuk memasak dan mengakses fasilitasnya secara langsung. 

 

DUGEM sebagai Dapur Umum Percontohan

Gambar 2. Kerangka Gambar Rancangan DUGEM

Gambar 3. Kerangka Tiga Dimensi DUGEM 

 

FPRB Murtigading percaya bahwa inovasi DUGEM tidak hanya harus memenuhi standar, tetapi juga harus dapat diakses oleh semua kelompok berisiko sebagai operator dan penerima manfaat. Selain dari aksesibilitas serta inklusivitasnya, DUGEM lebih dari sekedar Dapur Umum yang dapat ditarik oleh kendaraan, seperti ambulans. DUGEM juga memperhatikan kebutuhan nutrisi pangan yang bergizi untuk semua. Hal ini tentunya menjadi pengetahuan baru bagi kelompok FPRB Murtigading bahwa disaat terjadi bencana, makanan yang disajikan haruslah bergizi seimbang, sehat dan memperhatikan jumlah kalori atau nutrisi dan cara penyajian yang tepat. 

 

Buku Menu DUGEM sebagai Panduan Pembuatan Menu Bergizi dalam Situasi Bencana

Memenuhi kebutuhan gizi kelompok berisiko adalah prioritas, memastikan bahwa metode memasak, perhitungan kalori, dan persiapan makanan yang tepat adalah hak dasar para penyintas bencana. Menyadari hal ini, DUGEM mengembangkan sebuah buku menu, yang dirancang bersama dengan kelompok-kelompok berisiko dan para ahli, termasuk Tagana (Taruna Siaga Bencana). Murtigading telah memiliki kapasitas dari pelatihan buku menu tersebut untuk digunakan sebagai panduan dalam membuat menu DUGEM. 

DUGEM, sebagai inovasi dari Murtigading, terus mengupayakan pengembangan dalam pengoperasian peralatan, sumber daya manusia yang terampil, dan dukungan pendanaan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutannya dalam melayani kebutuhan kemanusiaan.

Gambar 4. Foto bersama inovator FPRB Murtigading sebagai inovator IDEAKSI 2.0

 

------------------

Penulis: Desy Putri Ratnasari - Staf Informasi dan Komunikasi