Gunungkidul, 20 Januari 2025 – IDEAKSI YAKKUM Emergency Unit telah menyelenggarakan kegiatan Peer Learning/Tukar Pembelajaran Antar Inovator Lokal di Dusun Nganjir, Kelurahan Karangsari, Kapanewon Semin, Gunungkidul. Pertemuan ini merupakan aksi untuk mendukung keberlanjutan para innovator lokal dalam IDEAKSI 2.0.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kelompok innovator IDEAKSI 2.0, diantaranya Karang Taruna Prima Gadung, Bonhargo, KWT Melati, KWT Wanita Karya, FPRB Murtigading, KSB Merapi Rescue Umbulharjo, Lumbung Pangan Artha Mandiri, Kelompok Tani Ngudi Makmur, Petani Milenial, SHG Unggul Jiwa, SHG Luhur Jiwa, PPDMS, dan Teater Inklusi.
Acara dimulai dengan sambutan oleh perwakilan pihak pemerintah setempat yaitu Pak Dukuh dan perwakilan dari pemerintah Kalurahan Karangsari.
“Semoga dengan adanya inovasi Bambu Jawa Jahit Bumi dapat berpengaruh bagi Dusun Nganjir, Kalurahan dan Kapanewon serta bagi Daerah Istimewa Yogyakarta,” sambutan Kepala Dukuh.
Tempat pertemuan ini merupakan lokasi dari inovasi Bambu Jawa Jahit Bumi yang dikembangkan oleh kelompok innovator Karang Taruna Prima Gadung.
Mengenalkan Bambu Jawa Jahit Bumi
Permasalahan di Dusun Nganjir salah satunya ialah ancaman bencana tanah longsor, yang kemudian disertai meningkatnya populasi kera ekor Panjang yang telah sangat mengganggu lahan pertanian masyarakat hingga menurunkan produksi hasil bumi dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, Karang Taruna Prima Gadung yang terdiri dari sekumpulan anak muda membuat sebuah inovasi menarik yaitu “Bambu Jawa Jahit Bumi” yang merupakan bagian dari Trilogi Pagar Bumi, yaitu inovasi yang terdiri dari tiga (3) ring solusi:
- Ring 1: Penanaman bambu untuk melindungi permukiman dari tanah longsor.
- Ring 2: Penggantian pohon jati dengan tanaman bernilai ekonomi tinggi seperti kopi dan alpukat.
- Ring 3: Pembuatan hutan lindung untuk habitat kera ekor panjang guna mengurangi konflik dengan petani.
Harapannya dengan inovasi ini, masyarakat di Dusun Nganjir, tidak hanya menjaga ekosistem, tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka melalui hasil pertanian yang lebih produktif.
Diskusi dan Tukar Pembelajaran
Setelah menyaksikan pembelajaran dari Karang Taruna Prima Gadung mengenai inovasi Bambu Jawa Jahit Bumi. Peserta innovator IDEAKSI selanjutnya saling membentuk kelompok sesuai tema diskusi, yaitu:
- Pengelolaan Sampah (Bonhargo, KWT Melati, KWT Wanita Karya)
- Respon Bencana (FPRB Murtigading, KSB Merapi Rescue Umbulharjo, Lumbung Pangan Artha Mandiri)
- Adaptasi Perubahan Iklim dalam Pertanian (Kelompok Tani Ngudi Makmur, Karang Taruna Prima Gadung, Petani Milenial, SHG Unggul Jiwo)
- Penanggulangan Bencana Inklusif (SHG Luhur Jiwo, PPDMS, Teater Inklusi)
Pembagian ini ditemakan berdasarkan pengelompokkan ancaman bencana masing-masing kelompok innovator lokal. Untuk memperkaya pengetahuan serta pembelajaran, innovator lokal turut mempresentasikan seperti capaian, hambatan, kolaborasi selanjutnya, serta tentunya dukungan yang diharapkan dari pemerintah desa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana.
Keberlanjutan dan Kolaborasi
Setelah saling bertukar pembelajaran, innovator lokal juga memberikan evaluasi dan umpan balik di akhir kegiatan serta menyoroti pentingnya sinergi antar kelompok innovator dan pemerintah lokal untuk memastikan keberlanjutan inovasi dalam dukungan seperti mengadaptasi inovasi, memberikan dukungan pendanaan dan lain sebagainya.
Pentingnya kolaborasi juga ditunjukkan oleh kelompok seperti PPDMS dan Teater Inklusi untuk merencanakan edukasi mitigasi bencana berbasis seni, di sisi lain ada KWT Melati dan Petani Milenial akan bekerja sama dalam pengelolaan limbah organic untuk pertanian yang berkelanjutan.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa inisiatif lokal yang dikembangkan dapat terus berlanjut dan diperluas ke wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa. “Kami berharap inovasi yang kami bangun di Nganjir bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola risiko bencana secara inklusif dan berkelanjutan,” ujar Joko Susilo, perwakilan Karang Taruna Prima Gadung.
Penulis oleh Desy Putri Ratnasari (Staf Informasi dan Komunikasi)
Media Sosial
@yakkumemergency
yakkumemergency
@YEUjogja