
YAKKUM Emergency Unit (YEU) mengadakan pelatihan bertajuk 'Pelatihan Aksi Antisipasi dan Aksi Iklim untuk Membangun Ketangguhan yang Dipimpin oleh Perempuan' secara hybrid selama 5 hari (18–22 November 2024), bertempat di Disaster Oasis Training Centre (DIOS), Sleman sedangkan partisipasi daring dilaksanakan melalui Zoom. Peserta yang hadir terdiri dari empat mitra lokal YEU, yakni Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), Solidaritas Perempuan Kinasih (SP Kinasih), Yayasan Flores Children Development (FREN), dan Yayasan Walang Perempuan.
Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan dari program YEU dengan dukungan dari Global Network of Civil Society Organisations for Disaster Reduction (GNDR) dan Diakonie Katastrophenhilfe (DKH). Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman terkait aksi antisipasi bencana yang inovatif dan berbasis kepemimpinan perempuan. Dalam pelatihan ini, peserta mempelajari siklus manajemen bencana, tiga pilar aksi antisipasi, serta pentingnya pendekatan feminisme dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Materi disampaikan oleh fasilitator dari YEU dan Yayasan SHEEP Indonesia, yang juga merupakan anggota Kelompok Kerja Aksi Antisipasi (POKJA AA) di Indonesia. Para peserta turut berkontribusi dalam sesi berbagi pengalaman. PKPA, misalnya, membagikan cerita dari program aksi antisipasi di Kabupaten Aceh Tamiang dalam sesi “Pengenalan 3 Pilar Aksi Antisipasi”. Sementara itu, Solidaritas Perempuan Kinasih yang bergerak dalam isu-isu perempuan memberikan wawasan tentang “Transformasi Gender dalam Kepemimpinan Aksi Antisipatif Bencana dan Krisis Iklim”.
Dalam diskusi bersama fasilitator, Dhinar Riski (YEU) dan Suparlan (SHEEP Indonesia) mengungkapkan bahwa acara pelatihan ini merupakan salah satu pioneer pelatihan aksi antisipasi yang dilakukan untuk lembaga lokal di Indonesia. Harapannya, format pelatihan ini dapat menjadi salah satu panduan untuk kegiatan serupa di kedepannya.
Pelatihan ditutup dengan penyusunan rencana protokol aksi dini oleh masing-masing lembaga mitra yang kemudian akan dikembangkan bersama dengan kelompok perempuan di desa dampingan.
Media Sosial
@yakkumemergency
yakkumemergency
@YEUjogja