YAKKUM Emergency Unit (YEU) berpartisipasi sebagai pelaksana kegiatan dalam Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) ke-16 tahun 2024. Acara ini diadakan secara hybrid, menggabungkan format daring dan luring, serta berlangsung di 9 wilayah regional sebelum mencapai puncak acara nasional yang digelar di Banda Aceh. KNPRBBK tahun ini berfokus pada pengembangan pengelolaan bencana pesisir, termasuk tsunami dan abrasi, dalam rangka memperingati 20 tahun Tsunami Aceh dengan tema "Membangun Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Indonesia - Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh." YEU terlibat dalam aspek teknis dan substansi baik di acara regional DIY maupun acara nasional.
Acara regional DIY, yang berlangsung dari 24-26 September 2024, mengangkat tema “Harmonisasi Ilmu Pengetahuan, Pengetahuan Lokal, dan Penguatan Masyarakat dalam Pengelolaan Risiko Bencana.” Dhinar Riski dari YEU menjadi moderator dalam seminar daring tentang Aksi Antisipatif (AA) di tingkat komunitas. Acara yang disiarkan di saluran YouTube BPBD DIY ini menghadirkan pembicara utama dari World Food Programme serta pembicara dari YEU, BPBD Yogyakarta, dan Sheep Indonesia. Diskusi tersebut menyoroti pengalaman Lumbung Pangan Artha Mandiri, sebuah inisiatif ketahanan pangan berbasis komunitas, dalam mengatasi kekeringan dengan cadangan pangan dan dana sosial. Tantangan pelaksanaan AA di DIY mencakup kebutuhan dasar hukum yang lebih kuat, keterbatasan pendanaan, dan aksesibilitas tindakan antisipatif. Pendekatan inklusif sangat penting untuk memastikan kelompok rentan tidak tertinggal. Diskusi ini menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk menerapkan AA berbasis peringatan dini di DIY, dengan fokus pada koordinasi pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan, serta pengembangan sistem peringatan dini yang mengintegrasikan teknologi dengan pengetahuan lokal.
Dalam acara utama, YEU dan mitra-mitranya terlibat dalam Sesi Berbagi Tematik 4: Kepemimpinan Perempuan dalam PRBBK pada tanggal 30 September 2024. Ibu Nining Fitria Septiani dari Kelompok Wanita Tani Melati Watugajah Gunung Kidul, sebagai pembicara, menyoroti pentingnya kepemimpinan perempuan dalam membangun komunitas yang tangguh bencana dan keterlibatan semua aspek masyarakat, termasuk kelompok rentan. Hal ini diperkuat oleh Ibu Neng Susilawati, Kepala Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang berbagi pengalamannya dengan Penilaian Ketahanan Desa (PKD) dari YEU selama sesi coaching clinic dengan BNPB dan FPRB Bali pada tanggal 1 Oktober 2024.
KNPRBBK berfungsi sebagai platform untuk berbagi praktik terbaik komunitas yang perlu didokumentasikan dan dibagikan secara luas agar komunitas lain yang menghadapi tantangan serupa dapat mengadopsinya. Sesi-sesi ini menghubungkan komunitas dengan pemangku kepentingan pentahelix yang menyediakan sumber daya penting untuk mengelola risiko bencana. Keterlibatan YEU dalam KNPRBBK menunjukkan komitmennya dalam membangun komunitas yang tangguh bencana melalui upaya pengurangan risiko berbasis lokal dan dipimpin oleh komunitas.
Media Sosial
@yakkumemergency
yakkumemergency
@YEUjogja