Dialog Nasional: Aksi Antisipatif Inovatif dan Aksi Iklim untuk Membangun Ketangguhan di Masyarakat

Pada tanggal 1 Agustus 2024, YAKKUM Emergency Unit (YEU) melaksanakan Dialog Nasional bertajuk "Aksi Antisipatif (AA) Inovatif dan Aksi Iklim untuk Membangun Ketangguhan di Masyarakat". Acara ini merupakan bagian dari program “Aksi Antisipatif Inovatif dan Aksi Iklim untuk Membangun Ketangguhan yang Dipimpin oleh Perempuan” yang diinisiasi oleh YEU dukungan mitra DKH (Diakonie Katastrophenhilfe) dan GNDR (Global Network of Civil Society Organisations for Disaster Reduction). Program ini mengajak berbagai lembaga, organisasi, dan yayasan di tingkat lokal untuk menjadi penggerak komunitas serta kelompok perempuan lokal dalam menginisiasi program aksi antisipatif.

Acara Dialog Nasional bertujuan untuk mensosialisasikan program “Aksi Antisipatif Inovatif dan Aksi Iklim untuk Membangun Ketangguhan yang Dipimpin oleh Perempuan” kepada para pemangku kepentingan, sekaligus memaparkan hasil pengumpulan data awal mengenai kebijakan dan kegiatan aksi antisipatif di Indonesia. Selain itu, dialog ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi tim program dari YEU untuk membuka peluang kemitraan dalam implementasi aksi antisipatif di Indonesia, khususnya bagi lembaga lain yang tertarik untuk berkolaborasi.

Acara dilaksanakan secara daring dan dipandu oleh Sita Pratitha dari Tim Sekretariat Informasi dan Komunikasi. Sebagai pembuka, para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tangguh. Acara dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Ibu Merry Efriana dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), diikuti dengan sambutan dari Direktur YEU yang menjelaskan pengantar untuk kegiatan AA yang akan dilakukan oleh YEU dengan dukungan dari DKH dan GNDR. Selanjutnya, Agnes Meiria selaku Manajer Divisi Program memaparkan profil program, dilanjutkan oleh  Dhinar Riski, Program Manager, menyampaikan hasil desk study yang telah dilaksanakan. Dalam kesempatan ini, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Bapak Pangarso Suryotomo atau yang akrab disapa Pak Papang, turut memberikan arahan terkait pelaksanaan aksi antisipasi di Indonesia. 

Peserta acara yang terdiri dari berbagai aktor kesiapsiagaan bencana, aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka berbagi pengalaman dalam melaksanakan aksi antisipasi dan kegiatan pengurangan risiko bencana di komunitas masing-masing. Para peserta berbagi cerita dan pengalaman melalui kolom chat. Acara ini dihadiri lebih oleh 60 perwakilan aktor pengurangan risiko bencana dan lembaga pemerintahan terkait pengurangan risiko bencana. Beberapa pertanyaan yang cukup sering muncul adalah kemungkinan pelaksanaan program ini selain di lima lokasi hotspot (rawan bencana). Dalam penjelasannya, Dhinar menyampaikan bahwa kemungkinan masih terbuka, dengan memperhatikan kelayakan dan kemungkinan keberhasilan program di lokasi tersebut.

Dengan adanya Dialog Nasional ini, diharapkan menjadi awal yang baik untuk menjalin kerja sama antara YEU dengan organisasi dan yayasan lokal untuk inisiasi pelaksanaan kegiatan aksi antisipasi. Selain itu harapannya sinergi yang lebih kuat antar pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan iklim dan membangun ketangguhan di masyarakat, khususnya melalui pendekatan yang melibatkan peran aktif perempuan sebagai penggerak utama.