Pelatihan Komunikasi Interpersonal: Pengenalan Rantai Komunikasi dan Penggunaan Handy Talkie

Pelatihan Komunikasi Interpersonal dilaksanakan pada 18-20 Desember 2023 dengan Nona Poroe Utomo sebagai narasumber. Beliau merupakan seseorang yang berpengalaman dalam bidang komunikasi dan psikososial. Beliau juga pernah bekerja di UNICEF Indonesia dan beberapa organisasi kemanusiaan.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan khususnya anggota tim siaga bencana di 5 desa mengenai cara komunikasi interpersonal yang efektif. Kegiatan ini melibatkan perwakilan 5 desa dampingan dan perwakilan mitra lokal di Cianjur, seperti media, organisasi disabilitas, pemerintah daerah, Puskesmas, dan lainnya.

Peserta pelatihan menerima materi terkait komunikasi interpersonal, antara lain, pengertian, bentuk dan macam, tujuan komunikasi, serta metode yang biasa digunakan. Peserta turut  diajak untuk mempraktikan komunikasi interpersonal, seperti bermain peran, memetakan tantangan atau kesulitan yang dihadapi. Mereka juga diajak mencari solusi untuk menjawab tantangan dalam komunikasi antar personal. Praktik dilakukan beberapa kali untuk perbaikan cara komunikasi. Di hari kedua pelatihan, peserta melakukan simulasi cara penyampaian informasi atau komunikasi antar personal secara berkelompok dan dilanjutkan dengan evaluasi bersama. Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mendapatkan pengetahuan yang lebih baik mengenai cara berkomunikasi secara efektif, dampak miskomunikasi, pemilihan waktu, bahasa yang digunakan, dan cara yang tepat untuk menyampaikan informasi interpersonal.

Pelatihan Komunikasi Interpersonal berlangsung selama dua hari dan dilanjutkan dengan pelatihan Rantai Komunikasi dan Penggunaan Handy Talkie (HT). Kegiatan ini dimulai dengan penjelasan terkait rantai komunikasi dalam situasi darurat bencana di Kabupaten Cianjur oleh Wawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur. Beliau memberikan contoh ketika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bencana kekeringan terjadi di Kab. Cianjur, Bupati Cianjur membuat regulasi pembentukan posko komando kedaruratan bencana kekeringan.

"Regulasi tersebut untuk diteruskan kepada masyarakat dan di samping upaya-upaya itu harus menyiapkan apa saja peralatan untuk penanganannya dan itu bisa berkolaborasi dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang lain seperti, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Dinas Pekerjaan Umum serta BPBD," contohnya.

Terakhir, Wawan menekankan kepada masyarakat bahwa Cianjur berada di zona subduksi dan Jawa Barat berada di Cincin Api Pasifik yang artinya termasuk dalam wilayah rawan bencana gempa bumi hingga gunung meletus.

"Jadi karena berada di zona subduksi dibawah perut bumi itu terutama di wilayah Cianjur, sering terjadi gesekan-gesekan yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi-gempa bumi kecil. Maka dari itu dengan adanya pelatihan ini masyarakat harus menjadi bagian dari kesiapsiagaan bencana," imbuhnya.

Sementara itu, staff Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Cianjur, Herman, menambahkan terkait dengan informasi dan komunikasi dalam rangka penanggulangan bencana di Kab. Cianjur yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD mengenai situasi dan kondisi bencana, pihaknya siap siaga 24 jam menampung informasi masyarakat baik melalui media sosial maupun alat komunikasi lainnya. Mereka juga memberikan pelatihan penggunaan HT secara sistematis kepada para peserta dan melakukan simulasi.

"Di pusat kendali Pusdalops BPBD Kab. Cianjur, kami siap siaga dan melaksanakan penanganan jika terjadi bencana, kami selalu menampung dan memberikan informasi situasi dan keadaan di wilayah Kab Cianjur 1x24 jam. Artinya kami sigap dan siap turun ke lapangan berdasarkan laporan masyarakat serta kajian-kajian yang perlu dilakukan penanganan dan antisipasi. Karena Kab. Cianjur ini sangatlah rawan sesuai dengan potensi bencananya yang begitu lengkap, maka sudah sepatutnya kita semua tidak hanya BPBD untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan," tambahnya.