PERNYATAAN SIKAP DAN PESAN SOLIDARITAS

ANGGOTA-ANGGOTA FORUM ACT ALLIANCE DI INDONESIA (ACTIF)

Menanggapi pernyataan yang disampaikan Forum ACT (Action by Churches Together) Palestina pada 19 Oktober 2023, kami anggota-anggota Forum ACT Alliance di Indonesia menyampaikan solidaritas dan dukacita yang mendalam. Konflik bersenjata antara kelompok militan Palestina pimpinan Hamas dan pasukan militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.

Konflik kemanusiaan yang berlangsung hingga saat ini telah meluluhlantakkan permukiman penduduk, fasilitas publik, rumah ibadah, dan bahkan fasilitas medis yang merupakan tempat vital bagi pemenuhan kebutuhan kesehatan dan perlindungan masyarakat.

Laporan Islamic Relief seperti yang diunggah dalam website UN OCHA, menyebut sama sekali tidak ada tempat aman di Gaza. Konflik telah menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi masyarakat sipil baik di Palestina maupun di Israel terlepas dari agama, suku, bangsa, jenis kelamin, dan usia. Tercatat, lebih dari 8.000 warga Palestina tewas sejak Israel melakukan serangan balasan pada 8 Oktober lalu. Sebagian korban tewas adalah anak-anak (Kompas, 30 Oktober 2023). Dalam pernyataannya pada tanggal 30 Oktober 2023, Save the Children menyampaikan tercatat 3.195 anak-anak terbunuh dalam 3 minggu konflik bersenjata di Gaza dan jumlah tersebut melampaui jumlah korban anak-anak yang terbunuh dalam setahun di lebih dari 20 negara yang sedang berperang dalam 3 tahun belakangan ini.

Peristiwa ini memperlihatkan bahwa perempuan, anak-anak, lanjut usia, orang dengan disabilitas, kelompok marginal, dan kelompok berisiko lebih lainnya adalah yang paling terdampak pada akhirnya. Kekerasan yang dilakukan kedua belah pihak dan penderitaan yang ditimbulkannya tidak bisa ditoleransi lagi.

Kami mendukung dan berdoa bagi Forum ACT Palestina, lembaga kemanusiaan berbasis iman, badan PBB, dan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya yang hingga saat ini tanpa kenal lelah bekerja untuk terus memastikan kesejahteraan semua masyarakat yang terdampak, melalui beragam dukungan dan intervensi kemanusiaan yang mendesak, termasuk memberikan dukungan psikologis dan pemenuhan hak-hak dasar di situasi krisis terlebih bagi kelompok berisiko.