Inovator IDEAKSI yang Baru Telah Terpilih!

Program IDEAKSI (Ide, Inovasi, Aksi, Inklusi) Pertama berhasil diselesaikan dengan baik pada bulan Maret 2023. 4 dari 9 inovator yang mendapat dukungan tambahan (scale-up) telah menjalankan berbagai strategi demi keberlanjutan inisiatif mereka.

Mengambil pembelajaran dari implementasi sebelumnya, Program IDEAKSI Kedua (IDEAKSI 2.0) dimulai pada bulan Mei 2023 dengan lokakarya reflektif untuk Tim Kemitraan untuk Inovasi yang Berbasis Kepemimpinan Masyarakat (Community-Led Innovation Partnership, atau disingkat CLIP) di Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini mempersiapkan Tim CLIP untuk menyempurnakan pendekatan-pendekatan pada Program IDEAKSI dengan praktik baik dari IDEAKSI Pertama.

Setelah mendapat penyegaran dari lokakarya, Tim CLIP mengadakan 7 acara sosialisasi (roadshow) yang mencakup 5 kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indonesia, pada akhir Mei dan awal Juni 2023. Roadshow tersebut memperkenalkan Tim CLIP YEU dan menyosialisasikan pengajuan proposal IDEAKSI 2.0 kepada 124 kelompok masyarakat dari beragam isu, termasuk kelompok tani dan forum pengurangan risiko bencana (PRB).

Roadshow ini menandai fase pertama dari empat fase IDEAKSI Kedua, yaitu Fase Eksplorasi, Penemuan, Pengembangan, dan Pertumbuhan. Fase Eksplorasi ini mengidentifikasi isu-isu prioritas yang ada di masyarakat. Melalui proses ini, kelompok-kelompok masyarakat akan lebih memahami akar permasalahan dan kemungkinan ide inovasi untuk mengatasinya.

 

Linimasa Hub Inovasi IDEAKSI Yogyakarta  Mei–Juni 2023 Fase Eksplorasi Identifikasi area masalah prioritas di masyarakat  8 & 12 Mei Lokakarya CLIP Persiapan IDEAKSI 2.0  31 Mei – 15 Juni Roadshow 7 kali sosialisasi untuk 124 kelompok  Hingga 26 Juni Periode Pengumpulan Proposal  Juli–Agustus 2023 Fase Penemuan Identifikasi dan pemilihan ide, solusi, dan inovator lokal  27 Juni – 26 Juli Seleksi Proposal 50 concept note masuk dari 41 kelompok  8–9 & 24 Agustus Lokakarya Inovasi Untuk 15 kelompok inovator terpilih  10–23 Agustus Survei Lapangan Untuk memotret kondisi saat ini  14–22 Agustus Asesmen Mitra Penilaian kapasitas dan kebutuhan dukungan  Agustus 2023 – Maret 2024 Fase Pengembangan Pendampingan inovator lokal untuk mengembangkan dan menguji ide inovasi  Agustus Mentoring Untuk penguatan proposal inovasi  September Proses Perjanjian Kerja Sama IDEAKSI dan Hibah Dana Inovasi  Oktober Demo Day Presentasi ide inovasi  April–Desember 2024 Fase Pertumbuhan Mendukung keberlanjutan, pemanfaatan, dan scale-up inovasi

 

Hub Inovasi IDEAKSI Indonesia Berekspansi ke Provinsi Lain

Di tengah proses eksplorasi ini, YAKKUM Emergency Unit (YEU) sebagai hub inovasi CLIP di Indonesia memperkuat upaya kolaboratifnya untuk memperluas hub tersebut. YEU bermitra dengan Church World Service (CWS) Indonesia untuk secara khusus mendukung para inovator di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta.

Sebagai Hub Inovasi IDEAKSI, CWS Indonesia pada gilirannya akan bermitra dengan 6 inovator untuk mengatasi tantangan pertanian dan migrasi yang berhubungan dengan penanggulangan bencana. YEU juga akan mendukung para inovator ini melalui tim konsultan inovasi, sesi-sesi pendampingan, kesempatan pelatihan, dan advokasi bersama. 

CWS Indonesia telah mengawali proses eksplorasi IDEAKSI dengan mengadakan roadshow serupa pada Juli 2023 untuk menjaring ide dari kelompok masyarakat. Concept note atau proposal yang diserahkan ke CWS Indonesia telah melalui proses seleksi sejak bulan Agustus dengan dukungan dari YEU. 

Fase Penemuan di Yogyakarta

Di Yogyakarta, proses seleksi dimulai segera setelah periode pengumpulan proposal ditutup pada tanggal 26 Juni 2023. Ide-ide menarik dari 50 proposal yang diterima YEU diajukan oleh 41 kelompok masyarakat di DIY, termasuk organisasi penyandang disabilitas dan kelompok wanita tani.

Setelah serangkaian penilaian oleh penilai teknis (technical reviewer/TR), penilai dari masyarakat (community reviewer/CR), dan YEU, 25 proposal dari 22 kelompok dipilih untuk menjalani wawancara tahap final pada tanggal 6 Juli. Serangkaian diskusi mendalam dilakukan setelah proses wawancara ini untuk menentukan 15 kelompok yang akan menjadi inovator IDEAKSI 2.0.

Setelah melalui banyak pertimbangan, 15 ide inovasi dari 15 kelompok terpilih untuk mendapat dukungan lebih lanjut dalam IDEAKSI. Mereka menerima pernyataan dukungan (endorsement) dari Komite Eksekutif Jaringan Pengurangan dan Respons Bencana di Asia (Asian Disaster Reduction and Response Network/ADRRN).

 

perwakilan kelompok masyarakat mempresentasikan ide mereka

Wawancara dengan penilai dari masyarakat di bulan Juli

 

Siap untuk lepas landas

Kelima belas kelompok terpilih mendapat kesempatan untuk menyempurnakan pendekatan dan proposal inovasi mereka pada Agustus 2023. Hal ini mencakup tiga lokakarya inovasi, penilaian mitra, sesi pendampingan (mentoring) dengan ahli di bidangnya, dan dukungan untuk melakukan survei lapangan. Kegiatan-kegiatan ini membantu kelompok untuk lebih memahami kapasitas organisasi mereka, ekosistem inovasi mereka, dan kondisi saat ini di lingkungan tempat mereka akan menerapkan inovasi.

Pada bulan September, para inovator baru akan menjalani proses perjanjian formal dengan YEU untuk berkolaborasi dan menerima dana hibah. Setelah 2 bulan menyempurnakan gagasan kelompok, ide inovatif mereka akan dipresentasikan (pitching) pada acara Demo Day dan Simposium IDEAKSI di bulan Oktober 2023 pada publik dan para pemangku kepentingan.

Proses di atas menandai dimulainya Fase Pengembangan di IDEAKSI Kedua. Selama beberapa bulan berikutnya, 15 inovator IDEAKSI 2.0 di Yogyakarta akan mengembangkan ide inovasinya di komunitas masing-masing. Pada bulan April 2024 nanti, para inovator akan memasuki Fase Pertumbuhan untuk mendukung keberlanjutan, pemanfaatan yang lebih luas, dan mencari cara untuk meningkatkan (scaling up) inovasi mereka.

 

foto dua orang dari YEU dan kelompok masyarakat sedang membahas dokumen

YEU mengunjungi semua inovator baru untuk proses penilaian mitra

 

Inovator IDEAKSI Kedua di Yogyakarta

YEU dengan bangga mengumumkan di bawah ini daftar inovator IDEAKSI 2.0 di Daerah Istimewa Yogyakarta!

 

1. Forum PRB Murtigading
Bidang kelompok: Kaltana/FPRB
Area (wilayah kerja): Bantul (kabupaten)
Judul ide inovasi: Dapur Umum Bergerak
Isu: Inovasi logistik penanggulangan bencana (PB)

2. Gempita
Bidang kelompok: Bank sampah
Area (wilayah kerja): Suryatmajan (kelurahan/desa di Danurejan, Kota Yogyakarta)
Ide Inovasi: Moda Angkut Sampah Minimalis
Isu: Inovasi bank sampah dan PB

3. Kelompok Tani Ngudi Makmur
Bidang kelompok: Pertanian
Area (wilayah kerja): Bolang (padukuhan di Girikarto, Panggang, Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Pembuatan Ternak Kambing yang Terintegrasi
Isu: Inovasi untuk PB

4. Karang Taruna Prima Gadung
Bidang kelompok: Kelompok pemuda
Area (wilayah kerja): Nganjir (padukuhan di Karangsari, Semin, Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Bambu Jawa Jahit Bumi
Isu: Pencegahan tanah longsor

5. Petani Milenial Purwosari
Bidang kelompok: Pertanian
Area (wilayah kerja): Purwosari (kapanewon/kecamatan di Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Irigasi Tetes Cerdas
Isu: Kekeringan

6. Kelompok Swabantu (Self-Help Group/SHG) Unggul Jiwa
Bidang kelompok: Organisasi penyandang disabilitas
Area (wilayah kerja): Kaligintung (kalurahan/desa di Temon, Kulon Progo)
Judul ide inovasi: Pengelolaan dan Pengolahan Lahan Pertanian pada Kelompok Swabantu Unggul Jiwa yang Tanggap Bencana dan Adaptif pada Perubahan Iklim
Isu: Banjir

7. Kelompok Swabantu (Self-Help Group/SHG) Luhur Jiwa
Bidang kelompok: Organisasi penyandang disabilitas
Area (wilayah kerja): Sidoluhur (kalurahan/desa di Godean, Sleman)
Judul ide inovasi: Diversifikasi Pertanian Hortikultura sebagai Adaptasi Pandemi Covid-19 dan Meningkatkan Produktivitas serta Pemulihan Orang dengan Disabilitas Psikososial
Isu: Pertanian

8. Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera (PPDMS)
Bidang kelompok: Organisasi penyandang disabilitas
Area (wilayah kerja): Gunungkidul (kabupaten)
Judul ide inovasi: Inklusif Learning-Disaster (ILearn-Disaster): Home Visit Generasi Istimewa Cerdas Tangguh Bencana
Isu: Inovasi pendidikan kebencanaan

9. Kelompok Unit Wisata Kebon Tirtohargo (BonHargo)
Bidang kelompok: Desa wisata
Area (wilayah kerja): Tirtohargo (kalurahan/desa di Kretek, Bantul)
Judul ide inovasi: Sanggar Edukasi Penanggulangan Bencana Inklusif di BonHargo
Isu: Inovasi pendidikan kebencanaan

10. Kampung Siaga Bencana (KSB) Merapi Rescue
Bidang kelompok: Kaltana/FPRB
Area (wilayah kerja): Sleman (kabupaten)
Judul ide inovasi: Penanggulangan Bencana untuk Masyarakat Berbasis Inklusi
Isu: Mekanisme pengungsian yang inklusif 

11. Kelompok Wanita Tani (KWT) Wanita Karya
Bidang kelompok: Pertanian
Area (wilayah kerja): Jurug (padukuhan di Giriwungu, Panggang, Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Budidaya Ikan Lele dan Kangkung dalam Galon Bekas Air Mineral
Isu: Pertanian

12. Lumbung Pangan Artha Mandiri Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kemadang
Bidang kelompok: Keamanan pangan
Area (wilayah kerja): Tanjungsari (kapanewon/kecamatan di Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Lumbung Pangan untuk Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Isu: Kekeringan, pengolahan produk untuk PB

13. Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati
Bidang kelompok: Pertanian
Area (wilayah kerja): Watugajah (padukuhan di Girijati, Purwosari, Gunungkidul)
Judul ide inovasi: Pengelolaan Sampah
Isu: Pengelolaan bank sampah

14. Pita Merah Jogja
Bidang kelompok: Kelompok dukungan untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
Area (wilayah kerja): Kota Yogyakarta
Judul ide inovasi: Pengembangan Fitur Darurat Bencana pada Aplikasi Monitoring Kesehatan ODHIV (MONTOV)
Isu: Teknologi digital

15. Teater Inklusi
Bidang kelompok: Seni pertunjukan, edukasi inklusi sosial, pengurangan stigma
Area (wilayah kerja): Kota Yogyakarta
Judul ide inovasi: Teater Inklusi Peduli Bencana dengan Mobile Entertainment
Isu: Diseminasi informasi PRB dan layanan dukungan psikososial (LDP)