Nosarara: Sebuah Kelompok  Usaha Perempuan Bersama untuk Mengelola Plastik

Nosarara merupakan satu dari lima kelompok perempuan pengusaha plastik atau (Women Plastic Entrepreneur Group/WPEG) dampingan YEU yang berada di Desa Ngatabaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kelompok Nosarara dibentuk pada tanggal 25 Juli 2022 dengan jumlah anggota dan pengurus sebanyak 29 orang. Nama Nosarara berasal dari kata dalam bahasa Kaili, Sulawesi Tengah yang berarti Satu hati. Nama tersebut dipilih sebagai bentuk harapan para anggota agar selalu satu hati dan sejalan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik, mempererat tali persaudaraan antar anggota dan pengurus kelompok serta bersatu memberdayakan diri lewat usaha yang dikelola bersama. 

Kelompok Nosarara juga memprakarsai pertemuan bulanan dan kerja bakti mingguan untuk membersihkan lingkungan mereka dengan mengumpulkan sampah plastik di jalan-jalan terutama di wilayah Dusun 3. Sebanyak 24 dari 29 anggota kelompok Nosarara memiliki tabungan sampah plastik di Bank Plastik.

Sejak Oktober 2022 s.d Februari 2023, sebanyak 336 kilogram plastik yang telah disetorkan ke bank plastik Nosarara. Kelompok ini memiliki jumlah nasabah Bank Plastik terbanyak dibandingkan dengan empat WPEG lainnya di Desa Ngatabaru. Nasabah adalah anggota yang mengumpulkan dan menyetorkan sampah plastik ke bank plastik. Mereka dapat mengambil tabungan plastiknya secara tunai sesuai kebutuhan. Anggota lain yang tidak mengumpulkan dan menyetor sampah plastik tidak disebut nasabah, tetapi mereka masih aktif berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Nosarara.

YEU mengalokasikan Rp 300.000 atau setara dengan USD 30,17 per bulan kepada kelompok Nosarara untuk dukungan operasional. Anggaran ini digunakan untuk konsumsi dalam pertemuan kelompok, kas kelompok dan dana sosial. Kelompok Nosarara juga menginisiasi usaha penyewaan kursi secara kolektif. Sumber dana untuk inisiasi usaha ini dikumpulkan dari keuntungan bank plastik dan dari dukungan operasional. Usaha ini telah berjalan selama 1 bulan dan telah menyewakan kursi sebanyak 3 kali di Desa Ngatabaru dan Kelurahan Petobo. Keuntungan yang diperoleh saat ini adalah Rp 150.000 atau setara dengan USD 10,09. Mereka berharap usaha ini dapat berkembang, sehingga mereka dapat menambah jumlah kursi untuk lokasi pelanggan yang lebih luas baik di Desa Ngatabaru maupun di luar Kelurahan Ngatabaru. Saat ini, mereka sedang dalam proses pencairan dana mikro kredit yang difasilitasi oleh YEU dengan dukungan dari Malteser Internasional. Usaha kolektif ini telah menginspirasi WPEG lainnya, yaitu Nosabara, Satu Hati, Sintuvu, dan Mosinggani, untuk mengimplementasikan ide usaha ini.

Pembentukan Nosarara Group tidak semudah yang terlihat. Pada awalnya, tim YEU menghadapi beberapa tantangan. Ada masalah terkait isu agama di masyarakat. Eci, salah satu anggota kelompok mengatakan bahwa kedatangan YEU ke Desa Ngatabaru pada tahun 2022 sempat menimbulkan kecurigaan. Ia menduga bahwa YEU memiliki misi dakwah karena YEU merupakan organisasi berbasis agama. Tim YEU selalu menekankan dialog dengan tokoh masyarakat setempat dan menginformasikan bahwa program tersebut tidak memiliki agenda dakwah. Tim YEU menyadari sepenuhnya bahwa mendapatkan kepercayaan masyarakat sangat berharga untuk menyampaikan program ini. Namun yang terpenting, juga harus menumbuhkan pemahaman bersama tentang pesan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan melalui upaya dan partisipasi dalam program kelompok perempuan pengusaha plastik.

Kelompok Nosarara telah membawa harapan baru bagi para anggota dan pengurus kelompok untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan peningkatan ekonomi melalui usaha yang dikelola secara kolektif. Harapan tersebut terangkum dalam testimoni beberapa anggota kelompok Nosarara sebagai berikut;

 

Gambar 2: Siska sedang berbagi testimoni terkait project WP4P

“Saya tertarik untuk masuk dalam kelompok karena ingin mengurangi sampah di rumah dan ingin terlibat di kegiatan kelompok. Sekarang saya sudah tau cara memilah sampah rumah tangga milik saya. Yang awalnya sampah-sampah tersebut hanya saya buang kemudian dibakar, sekarang sudah bisa menjadi tabungan di Bank Plastik yang uangnya bisa saya cairkan nantinya” ucap Siska yang merupakan salah satu anggota kelompok Nosarara. 

Gambar 3: Emi sedang membagikan pengalaman sebagai Mitra Pemungut Sampah staf pendamping masyarakat

“Saya melihat aktivitas yang dilakukan dalam kelompok sangat bagus sehingga tertarik untuk masuk. Ada perubahan yang saya rasakan setelah ikut dalam Kelompok Nosarara, yang awalnya kegiatan saya hanya pergi ke TPA untuk bekerja setelah itu pulang dan sesekali mengobrol dengan ibu-ibu tetangga, sekarang saya bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok” kesan Emi sebagai anggota kelompok Nosarara yang juga berprofesi sebagai mitra pengumpul sampah di TPA Kawatuna. 

Gambar 4: Lismawati sedang mengikat karung yang berisi plastik

“Yang membuat saya tertarik untuk bergabung adalah karena mengetahui program yang akan dilakukan oleh tim YEU di Desa Ngatabaru berkaitan dengan sampah. Sekarang, halaman kami sudah lebih bersih dan sampah tidak lagi berserakan karena kami sudah tau tentang nilai jual sampah plastik dan cara memilah sampah rumah tangga yang biasanya hanya kami bakar. Perubahan lain yang saya rasakan pada diri saya setelah terlibat dalam kelompok adalah saya sudah tahu bahwa sampah memiliki nilai jual, jadi tidak hanya tertumpuk di dapur. Sampah juga berbahaya bagi kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Saya berharap, ide-ide lain dapat dikembangkan berkaitan dengan pengelolaan plastik misalnya dengan mengadakan pelatihan. Saya juga berharap usaha sewa kursi yang berasal dari inisiatif anggota dan pengurus kelompok dapat dikembangkan dan jika modal kami sudah kembali, kelompok Nosarara dapat menambah jumlah kursi untuk disewakan. Untuk tim YEU sendiri, saya berharap program ini bisa berjalan lama di Desa Ngatabaru” dari Lismawati yang merupakan Bendahara 2 kelompok Nosarara. 

Sepanjang berjalannya program perempuan pengusaha plastik atau disebut Womenpreneurs4plastic (WP4P) di Desa Ngatabaru, anggota kelompok telah mengikuti beberapa pelatihan, seperti: pelatihan pengelolaan sampah; pelatihan penyuluhan dari rumah ke rumah tentang pengelolaan sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (3R); pelatihan manajemen organisasi; pelatihan tematik tentang sampah organik; pelatihan manajemen operasional Bank Sampah; dan pelatihan kredit mikro. 

Kedepannya, program WP4P akan memperluas jaringan kerja sama dengan pemerintah, swasta, dan elemen lain yang dapat mendukung keberlanjutan program dan peningkatan kapasitas anggota WPEG baik di Kabupaten Sigi maupun Kelurahan Talise.

Keterangan Gambar 1:  Kelompok Nosarara sedang melakukan pertemuan rutin bulanan