Pelatihan Manajemen Bencana di Sinode Gereja Kristen Sumba

Gambar 1: Otniel Nahoga sedang memfasilitasi pelatihan manajemen bencana.

 

Bencana adalah gangguan serius terhadap keberfungsian suatu komunitas atau masyarakat pada skala apa pun karena peristiwa berbahaya yang berinteraksi dengan kondisi keterpaparan, kerentanan, dan kapasitas yang menyebabkan kerugian material, ekonomi, manusia dan lingkungan (UNDRR.org).

Gereja merupakan salah satu bagian dari kelompok masyarakat yang memiliki fungsi pelayanan diakonia untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana guna menghadapi setiap bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Diakonia adalah pelayanan Injil yang bertanggung jawab melalui perbuatan dan perkataan yang dilakukan oleh umat Kristiani sebagai tanggapan atas kebutuhan masyarakat (oikoumene.org). Kesiapsiagaan bencana merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan gereja dalam rangka meningkatkan kemampuan jemaat untuk siap menjadi relawan ketika terjadi bencana. Hal ini sejalan dengan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 17 Tahun 2011 yang mendefinisikan Relawan sebagai orang atau kelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana.

Gambar 2: Ratna Dewi Susianti sedang memfasilitasi diskusi saat pelatihan .

 

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah rawan bencana dimana pada bulan April 2022 terjadi Badai Siklon Tropis Seroja di Pulau Sumba dan kota-kota lain di NTT. Departemen Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) Regional Jawa Tengah bekerjasama dengan YAKKUM Emergency Unit (YEU) mengadakan program pelatihan manajemen bencana di Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS).

Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 24-26 Januari 2023 di Pusat Pelatihan Misi Terpadu (PPMT) Sumba Timur. Otniel Nahoga dan Ratna Dewi Susianti dari YEU menjadi fasilitator. Sebanyak 29 peserta yang terdiri dari Pendeta, Penatua dan Jemaat lingkup Sinode GKS mengikuti pelatihan ini.

Beberapa materi pelatihan manajemen penanggulangan bencana yang diberikan adalah potensi kejadian bencana di Indonesia khususnya di wilayah Sumba dan sekitarnya; Siklus bencana; Mitigasi bencana di gereja/wilayah; Kode etik dalam penanggulangan bencana; Praktik wawancara untuk mengumpulkan Data Nama, Jenis Kelamin, Usia, Disabilitas, Terpilah (SADDD); dan membuat rencana tindakan.

Harapan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman tentang penanggulangan bencana di lingkungan gereja, klasis dan sinode agar memahami penanggulangan bencana dan mampu membangun kesiapsiagaan gereja dalam menghadapi bencana.