Perpisahan yang Mengesankan dengan Tim YEU di Lumajang

Gambar 1: Foto bersama dengan masyarakat di Desa Supiturang

 

Pada bulan Maret 2022, tim YEU menuju ke Lumajang, Jawa Timur untuk melaksanakan beberapa program. Program yang dijalankan ini berlokasi di Kecamatan Pronojiwo. Program-program tersebut adalah Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Dukungan Psikososial Awal (DPA), dan Pemulihan Mata Pencaharian (Livelihood). Terdapat 3 desa yang dipilih sebagai desa dampingan YEU, yaitu Desa Sumberurip, Desa Oro Oro Ombo, dan Desa Supiturang. Ketiga desa tersebut dipilih sebagai desa dampingan karena secara langsung maupun tidak langsung terdampak erupsi Gunung Semeru 2021 dan masih.

Kegiatan di Lumajang berakhir pada bulan Desember 2022. Selama kurang lebih 9 bulan semua program dan kegiatan terlaksana secara baik dan lancar. YEU menerima banyak umpan balik baik dari pemerintah lokal, kader dan masyakarakat. Sebelum tim YEU kembali ke Yogyakarta, tiga desa dampingan tersebut mengundang tim YEU untuk mengadakan syukuran dan perpisahan.

Gambar 2: Acara perpisahan di tepi sawah dengan masyarakat Desa Oro Oro Ombo

Hari Jumat, 16 Desember 2022, tim YEU Lumajang mendapat undangan dari Desa Oro Oro Ombo untuk makan bersama. Undangan ini bertempat di kediaman Bapak Suwarno yang merupakan Bapak Kepala Desa Oro Oro Ombo. Banyak perwakilan kader, tim siaga, dan perangkat desa yang hadir. Bapak Hindam selaku Camat Pronojiwo juga turut hadir dalam kesempatan ini. Camat Pronojiwo dan Bapak Kepala Desa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada YEU selama ini. 

Ahmad Nur Kholiq, selaku pendamping masyarakat Desa Oro Oro Ombo juga memberikan testimoni selama bertugas di Lumajang. “Program yang dilakukan YEU memberi dampak baik kepada masyarakat, hal tersebut terlihat dari respon masyarakat dan pemerintah desa yang semakin baik dalam menangani erupsi Semeru pada 4 Desember 2022 yang lalu. Walaupun di awal saya sempat merasa pesimis, namun ternyata banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari YEU termasuk kelompok rentan. Seperti contohnya seorang penerima bantuan dengan disabilitas psikososial yang menjadi lebih bersemangat setelah mendapat bantuan kambing dari YEU. Dari internal tim saya juga mendapat banyak kesan dan pembelajaran yang baik. Meskipun seluruh tim memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda, kami bisa menjadi satu tim yang saling menguatkan. Semoga hal-hal bak yang sudah dilakukan akan menjadi penyemangat untuk terus melakukan kebaikan di hari-hari selanjutnya,” cerita Ahmad.

Keesokan harinya, Desa Supiturang juga mengundang tim YEU Lumajang untuk berkumpul bersama di balai desa. Syukuran kali ini dihadiri oleh perangkat desa dan beberapa kader, serta Camat Pronojiwo. Sama seperti di Desa Oro Oro Ombo, pihak Desa Supiturang yang diwakili oleh Bapak Nurul sebagai Kepala Desa menyatakan rasa terima kasihnya kepada YEU yang telah bersedia mendampingi selama kurang lebih 9 bulan. 

“Selama saya berkarya di Desa Supiturang, masyarakat Desa Supiturang menerima saya dengan baik. Mereka juga memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Menjadi pendamping masyarakat adalah hal yang menyenangkan karena dapat berinteraksi dan bekerja sama secara langsung dengan masyarakat dampingan,” ungkap Juni Andi, selaku pendamping masyarakat Desa Supiturang.

 

Gambar 3: Acara perpisahan dengan masyarakat di Desa Sumberurip

 

Tidak ketinggalan, pada hari Rabu, 21 Desember 2022, satu hari sebelum YEU kembali ke Yogyakarta, Desa Sumberurip juga mengundang dan mengadakan syukuran bersama di rumah Bapak Abri selaku Kepala Desa Sumberurip. Seperti di desa lainnya, Camat Pronojiwo turut hadir dalam pertemuan kali ini. Beliau menyempatkan diri untuk hadir karena pertemuan ini adalah pertemuan terakhir dengan tim YEU di Lumajang. Para perangkat desa hadir dalam syukuran kali ini. Bapak Kepala Desa Sumberurip menyatakan bahwa beliau senang didampingi YEU dan berterima kasih atas dampingan dan bantuannya selama ini. Apri Iriyani, pendamping masyarakat Desa Sumberurip mengutarakan kesan dan pesan selama menemani masyarakat di Desa Sumberurip.

“Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada YEU yang telah memberikan saya kesempatan bergabung untuk program pemulihan bencana di Lumajang. Yang membuat saya merasa beruntung adalah pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan berbasis inklusi yang memang sesuai dengan kepedulian saya dengan isu tersebut. Untuk Desa Sumberurip yang notabene sebagai desa penyangga, posisi Desa Sumberurp sangat strategis dalam pengurangan risiko bencana sebagai dapur umum pusat se-Kecamatan Pronojiwo. Tentu saja didukung oleh peran aktif pemerintah desa, kader, dan tim siaga menjadikan Desa Sumberurip sebagai pusat koordinasi antar tiga desa, relawan, dan mitra tingkat kecamatan. Masyarakatnya juga ramah dan terbuka, namun tetap menghargai kearifan lokal,” cerita Apri Iriyani.

Dari pernyataan dan cerita para masyarakat dan pendamping masyarakat, program di Lumajang ini sangat berkesan dan memberikan banyak manfaat bagi seluruh pihak. Semoga program yang sudah dilaksanakan di 3 desa dampingan dapat terus dilestarikan ke depannya. YEU juga tidak menutup kemungkinan untuk selalu berkomunikasi dengan Kecamatan Pronojiwo serta ketiga desa dampingan.