Studi Banding Tim YEU Lumajang ke Gunung Kidul, Yogyakarta

Pada tanggal 8-10 November 2022, tim YEU Lumajang berkunjung ke Yogyakarta untuk melakukan studi banding. Kegiatan ini diikuti oleh 16 orang yang terdiri dari 3 orang perwakilan Desa Sumberurip, 3 orang perwakilan Desa Oro Oro Ombo, 3 orang perwakilan Desa Supiturang, 1 orang perwakilan Kecamatan Pronojiwo, dan 6 orang tim YEU. Rombongan berangkat pada tanggal 8 November, pukul 01.00 dini hari menggunakan elf.

Gambar 1. Pembelajaran kulit telur menjadi pupuk tanaman

Pada hari pertama, Selasa, 8 November 2022, YEU berkunjung ke Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) di Jalan Kaliurang. Disana masyarakat dikenalkan oleh kegiatan PRY. Beberapa masyarakat desa dampingan YEU membagikan pengalaman mengenai penanganan kelompok rentan di Pronojiwo. Setelah itu, masyarakat mampir ke Cupable Cafe, berinteraksi dengan para barista dan menikmati minuman bersama-sama. Setelah dari PRY, kunjungan dilanjutkan ke kantor YEU. Direktur YEU, dr. Sari dan beberapa perwakilan manajemen YEU menyambut kedatangan masyarakat dengan tangan terbuka. Masyarakat kembali bercerita mengenai pengalaman mereka berkegiatan dengan YEU dan menyampaikan harapannya untuk terus dapat berkomunikasi dan menjalin silaturahmi dengan YEU di masa yang akan datang. Berhubung hari sudah larut, maka rombongan studi banding mengakhiri kegiatan hari pertama dan menuju ke penginapan DIOS (Disaster Oasis) untuk beristirahat.

Gambar 2. Foto bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejeki Laris di desa Girimulyo

Rabu pagi, 9 November 2022, rombongan studi banding menuju ke Gunung Kidul untuk mengunjungi 2 komunitas yang juga merupakan masyarakat dampingan YEU. Komunitas yang dikunjungi pertama adalah KWT Rejeki Laris di Dusun Prahu, Desa Girimulyo, Gunung Kidul. Disini, masyarakat belajar mengenai arisan kambing serta pembuatan pupuk organik dengan arang sekam dan kotoran kambing. Masyarakat semakin antusias karena bisa praktek langsung membuat pupuk organik dari arang sekam dan kotoran kambing, didampingi oleh ibu-ibu KWT Rejeki Laris. Setelah kegiatan di Desa Girimulyo selesai, rombongan studi banding melanjutkan perjalanan ke Dusun Watugajah, Desa Girijati, Gunung Kidul untuk berkunjung ke KWT Melati. Ibu-ibu KWT Melati bercerita mengenai arisan kambing dan juga mengajarkan masyarakat bagaimana cara membuat pestisida hayati. Pada sore hari, rombongan studi banding mampir ke Malioboro dan beristirahat di penginapan daerah Malioboro.

Gambar 3. Melihat kambing yang dikembangbiakkan oleh KWT Rejeki Laris

Keesokan harinya, Kamis, 10 November 2022, rombongan studi banding pulang kembali ke Pronojiwo. Di tengah jalan, rombongan singgah ke Solo untuk berbelanja dan mendiskusikan rencana tindak lanjut kegiatan studi banding. Masyarakat dan para kepala desa sepakat untuk mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi kelompok rentan penerima Bantuan Dukungan Mata Pencaharian (BDMP) di Kecamatan Pronojiwo.