Peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana 2022

Peringatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2022 Hari

Pengurangan Risiko Bencana (PRB) diperingati pada tanggal 13 Oktober setiap tahunnya. Tahun ini, acara tersebut diselenggarakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Hari tersebut memperingati PRB dengan mendorong kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jaringan PRB yang kuat di seluruh Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, per 13 Oktober 2022 telah terjadi 1.125 kejadian banjir, 877 cuaca ekstrim, 499 tanah longsor, 239 kebakaran hutan, 22 gempa bumi besar, 21 gelombang pasang dan 4 kekeringan (bnpb.go.id). BNPB menyampaikan perlunya peningkatan kesiapsiagaan agar saat terjadi bencana korban tidak menimbulkan korban jiwa. 

Peserta acara tersebut antara lain anggota BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten, LSM, perguruan tinggi, dan pelaku penanggulangan bencana lainnya. YAKKUM Emergency Unit (YEU) turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut bersama dengan 10 peserta, terdiri dari 4 staf dan 6 anggota dari kelompok masyarakat mitranya.  

Peserta YEU adalah sebagai berikut: 3 staf dari tim YEU Yogyakarta; 1 staf dari tim YEU Palu; Anggi Tri Rahayu, Pengurus Bank Sampah Ngatabaru; Endang Rohijani di Koordinator Forum Komunikasi Winongo Asri/FKWA; Lucia Okyta, Ketua Tim di Bank Sampah GEMPITA; Merlin Devi Yanti, Ketua Womenpreneur4plastic; Hardiyo dari  Inovator FPRB Gunungkidul; Amin Sarjito Lurah Kalurahan Hargobinangun.

YEU berkontribusi dalam acara tersebut dengan menjadi narasumber untuk Panggung Resiliensi Pengelolaan Sampah dalam PRB, berpartisipasi dalam Talk Show tentang Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Gender dan Disabilitas dan Pameran Inovasi pada 12-14 Oktober 2022. YEU berkontribusi pada peringatan hari PRB dengan lebih meningkatkan koordinasi kemitraan dengan pemerintah, lembaga bisnis dan masyarakat dalam kiprahnya menuju pembangunan berbasis PRB yang berkelanjutan. 

 

Panggung Resiliensi Pengelolaan Sampah PRB

Kelompok masyarakat yang bermitra dengan YEU berbagi pengalaman terkait pengelolaan sampah dalam PRB selama acara Panggung Resiliensi. Ibu Endang Rohijani mengatakan, “banyak hal yang dapat dilakukan dalam mitigasi bencana dan pengelolaan sampah pasca bencana, salah satunya dengan biokonversi menggunakan Maggot”. Budidaya Maggot dapat meningkatkan ketahanan pangan dengan cara membantu mengurai sampah makanan, mendukung ekonomi sirkular dan digunakan sebagai solusi pengurangan sampah di tempat pengungsian.

Mesih Andana menyatakan, “pengurangan risiko bencana harus menyentuh seluruh aspek kehidupan, pra bencana, saat, dan pasca bencana”. Ketika siklus dikelola dengan presisi, kita dapat mengurangi risikonya. Penerapan teknologi terkini disertai sinergi antar aktor diperlukan untuk memastikan risiko yang paling rendah saat terjadi bencana. Prinsip partisipasi juga harus diperhatikan secara holistik untuk menyesuaikan dan mengakomodir kepentingan masyarakat dampingan. 

 

Talkshow: Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Gender dan Disabilitas

YEU berkolaborasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center/MDMC, CBM Global, Lingkar, IBU Foundation dan Indonesian Association of Women with Disabilities/HWDI dalam talkshow PRB berbasis gender dan disabilitas. Kelompok masyarakat yang bermitra dengan YEU juga berbagi pengalaman seperti Hardiyo yang merupakan inovator Forum PRB dari Gunungkidul. Hardiyo mempresentasikan pada Musyawarah Digital Inklusif tentang PRB bagi Disabilitas dan Amin Sarjito, Lurah Kalurahan Hargobinangun mempresentasikan Manajemen Evakuasi di Desa Hargobinangun.

Rekomendasi yang dikemukakan dari talkshow tersebut adalah sebagai berikut:

  • Terdapat Peringatan Dini dan informasi yang aksesibel bagi seluruh masyarakat yang memiliki hambatan
  • Jalur evakuasi yang aksesibel
  • Tim yang mampu mengevakuasi masyarakat berdasarkan jenis hambatan
  • Pendidikan yang diberikan kepada kelompok berisiko
  • Partisipasi bermakna dari kelompok berisiko dalam kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana.

 

Pameran Inovasi

YEU berkolaborasi dengan MDMC untuk membuka Booth/pameran bersama dan memamerkan inovasi dari kelompok dampingan YEU dan proyek YEU yang sedang berjalan. Inovasi yang ditampilkan antara lain:

  • Pengelolaan sampah organik oleh FKWA dan anorganik oleh Bank Sampah Gempita.
  • Pengelolaan sampah anorganik melalui Bank Sampah (kelompok Womenpreneurs4Plastic Mosinggani dan Mombine Berkarya di Palu, Sulawesi Tengah).
  • Inovasi aplikasi PRB seperti DIFGANDES, RADIUS, website pendataan disabilitas Kepuharjo dan website Forum PRB Gunungkidul.
  • Buku Pop Up Orientasi Hubungan Keluarga Darurat dari inovator SEKOCI.

Sebagian besar pengunjung pameran berasal dari BNPB, BPBD kabupaten/kota, organisasi orang dengan disabilitas dan LSM lainnya. Para pengunjung merasa puas dengan pameran, tampilan visual dan informasi yang diberikan oleh YEU. Pengunjung juga mengatakan bahwa inovasi yang ditampilkan bersifat informatif dan dapat ditiru. Mereka berharap gerakan bersama ini dapat berkontribusi pada keseimbangan dan perlindungan alam, khususnya di perkotaan.