
Pendistribusian bantuan pada masa tanggap darurat bisa menjadi tantangan tersendiri bagi petugas kemanusiaan. Bukan hanya minimnya pasokan bantuan, bantuan yang banyak pun bisa menjadi kendala jika tidak terdistribusi dengan tepat. Bagaimana jika jumlah bantuan yang akan didistribusikan tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyararakat?
Yang pertama perlu dilakukan tentu membuat kesepakatan sesuai jenis kebutuhan dan peruntukan. Pasca gempa bumi beberapa waktu lalu di Lombok, YEU bersama Plan Internasional Indonesia bersepakat untuk melakukan distribusi shelter kits yang terdiri dari 2 terpal, 4 selimut, 2 tikar dan 2 tali tambang. Shelter kits ini diprioritaskan untuk keluarga dengan anggota kelompok rentan seperti balita, lansia, penyandang disabilitas, dan kepala keluarga perempuan.
Dalam proses pendistribusian, YEU dan Plan Internasional Indonesia melibatkan Pemerintah Desa dan tiap Kepala Dusun. Masukan dan rekomendasi Pemerintah Desa sangat penting untuk mempermudah menentukan prioritas keluarga yang paling membutuhkan. Untuk emndukung akuntabilitas kemanusiaan, Pemerintah Desa mengizinkan YEU dan Plan Internasional Indonesia untuk melakukan validasi data secara mandiri, mengadakan ruang untuk umpan balik secara langsung dari masyarakat atas proses pemilihan target penerima dan distribusi yang dilakukan, serta melakukan pemantauan pasca distribusi. Pada sesi umpan balik inilah warga dapat mengklarifikasi jika merasa pembagian tidak adil. Ini terjadi saat YEU melakukan distribusi di Dusun Sambik Elen 1 Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan, ada warga yang merasa seharusnya mendapat bantuan namun namanya tidak tercantum dalam daftar, begitu pula sebaliknya. Saat itu pembagian bantuan sempat terhenti karena protes beberapa warga. Menyikapi ini, Sekretaris Desa menarik sumbangan yang tidak tepat dan memberikannya pada yang berhak.
Dari pengalaman di lapangan ini, ada beberapa hal yang bisa menjadi pembelajaran antara lain:
- Data penerima manfaat sebaiknya perlu ditempel sehari sebelumnya. Di sisi lain, pemerintah Desa juga perlu mengumumkan nama-nama penerima manfaat lewat corong Masjid.
- Harus ada leadership yang kuat saat pembagian bantuan dengan jumlah masyarakat yang banyak.
- Sosialisasi kriteria penerima manfaat harus tersampaikan secara jelas pada masyarakat
- Keterlibatan masyarakat dalam proses pembagian bantuan seperti membagikan bantuan, menjaga keamanan, dan sebagainya.
- Pendistribusian bantuan tidak dilakukan secara terburu-buru.
Media Sosial
@yakkumemergency
yakkumemergency
@YEUjogja